Hello World; Siang Fans, Please Say Hello Haters ;*
apa Kabs ? Lanjut Blogwalking Om, Mulai hari ini gua bakal lebih banyak mengulas Jaringan Kabel Fiber Optik.
semua yang bakal gua ulas di blog ini, ini berdasarkan Pengalaman Lapangan yang gua dapat yak, jadi maaf bila nantinya ada kesalahan di Teori ^_^
untuk Artikel kali ini Gua bakal Bahas Analisis dan Perancangan Topologi Jaringan Fiber Optik di 2 Perusahaan ISP BUMN .
denger kata Perusahaan ISP BUMN pasti yang lu pikirin sekarang langsung terbayang nama Telkom Indonesia kan o.O ? hehehe
yupz, kita juga bakal bahas Topologi Jaringan Fiber Optik Milik Telkom Indonesia, dan gak lupa juga kita bakal bahas sedikit mengenai Topologi dan Layanan Perusahaan ISP BUMN bernama Indonesia Comnets Plus (ICON+).
nah kalo ISP bernama ICON+ pasti masih sedikit yang tau dan bahkan baru pade denger ya cang ? awkwakwa xD
iya maklum, ini Provider gak main Rumahan , dia main nya Perusahaan dan Server jangkauan besar, jadi jarang orang tau Icon+ xD awkkwkaw.
untuk Topologi Jaringan Lokal Akses Tembaga Milik Telkom, udeh pernah gue bahas di artikel gua yang ini: Jenis - Jenis ODP dan Pemasangan Perangkat ODP Jaringan Akses Fiber Optik
Note: disini gua bukan mau banding2in 2 Provider BUMN diatas, gua cuma mau Share dan Analisis Perancangan TOPOLOGI Jaringan Fiber Optik nya saja, jadi ora usah Marah atau mikir mao banding2in -_-"
gua share cuma sekedar untuk bahan Refrensi, biar membantu PEMULA kek gua :'(
Pada Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) sedikitnya memiliki dua buah perangkat optical/electrical yaitu satu perangkat optical/electrical (O/E) di sisi sentral dan optical/electrical (O/E) di sisi pelanggan. Perangkat optical/electrical (O/E) di sisi pelanggan disebut Titik Konversi Optik (TKO). Secara sederhana Titik Konversi Optik (TKO) dapat diartikan batas akhir kabel optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optic ke sinyal elektrik dan sebaliknya. Berdasarkan pada penempatan lokasi Titik Konversi Optik (TKO) jaringan lokal akses fiber (JARLOKAF) dibagi menjadi empat bagian Fiber To The x (FTTx).
1.1 Fiber To The Build (FTTB)
Titik Konversi Optik (TKO) terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement atau tersebar di beberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan Titik Konversi Optik (TKO) melalui kabel tembaga indoor atau Instalasi Kabel Gedung (IKG), Fiber to The Build (FTTB) dapat dianalogikan dengan daerah catuan langsung pada jaringan kabel tembaga.
1.2 Fiber To The Zone (FTTZ)
Pada jaringan ini Titik Konversi Optik (TKO) terletak di suatu tempat di luar bangunan, biasanya berupa kabinet yang ditempatkan di pinggir jalan sebagaimana biasanya Rumah Kabel (RK). Terminal pelanggan dihubungkan dengan Titik Konversi Optik (TKO) melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer, Fiber to The Zone (FTTZ) dapat dianalogikan sebagai pengganti Rumah Kabel (RK) pada jaringan lokal akses tembaga.
1.3 Fiber To The Curb (FTTC)
Pada jaringan ini, Titik Konversi Optik (TKO) terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas tiang maupun di mainhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan Titik Konversi Optik (TKO) melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus kilometer saja, Fiber to The Curb (FTTC) ini dapat dianalogikan sebagai pengganti Kotak Pembagi (KP).
1.4 Fiber To The Home (FTTH)
Pada jaringan ini, Titik Konversi Optik (TKO) terletak di dalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan dengan Titik Konversi Optik (TKO) melalui kabel tembaga indoor atau Instalasi Kabel Rumah (IKR) hingga beberapa puluh kilometer saja, Fiber to The Home (FTTH) dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Bagi (TB).
Nah karena di Era sekarang PT. Telkom Indonesia Sedang gencar2 nya Menerapkan TOPOLOGI FTTH (Fiber To The Home), Project yang bertujuan Jaringan Kabel Fiber bisa sampai masuk ke Rumah2/User skala Rumah. Project ini diterapkan Bersama Telkom Akses. ya jadi yang kita bahas adalah Topologi FTTH nya :D
Topologi FTTH milik Telkom Indonesia |
gambaran Gampang nye sih gini nih:
Metro -> OLT -> Mainhole -> ODC -> ODP -> Roset -> ONT/ONU
Fiber To The Home
menggunakan koneksi Internet broadband yang memakai kabel serat optik untuk pengguna personal atau rumahan. Seperti yang sudah diketahui, sistem berbasis optik dapat menghantarkan beragam informasi digital, seperti suara, video, data, dan sebagainya secara lebih efektif. Jika dibandingkan dengan kabel tembaga yang bisa mengangkut data sampai 1,5 Mbps untuk jarak dekat (kurang dari 2,5 km), kabel serat optik bisa mengangkut data hingga 2,5 Gbps untuk jarak yang lebih jauh (200 km) artinya dengan jarak 80 kali lebih panjang, kabel serat optik mampu mengangkut data lebih dari 1.500 kali kemampuan kabel tembaga. Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan yang ada telah dikonstruksikan dengan fiber optik termasuk PT Telkom, tbk.
Instalasi Fiber To The Home akan mengembangkan industri multimedia dikarenakan kemampuan fiber optik yang dapat menyampaikan layanan multimedia seperti HDTV. Hal ini akan mempunyai dampak yang besar dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang muncul dari dunia bisnis dalam sektor teknologi.
Internet Service Provider juga akan menghasilkan keuntungan baru seperti meningkatkan transfer data dan dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan yang akan digunakan. Secara umum, Teknologi Fiber To The Home terdiri dari tiga jenis topologi jaringan yaitu jaringan titik ke titik, jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif. GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan salah satu teknologi jaringan serat optic pasif. GPON merupakan teknologi yang dipilih oleh PT Telkom tbk untuk menanggulangi jaringan Fiber To The Home. PT Telkom, tbk melakukan riset dalam pemilihan teknologi ini yang mana terdapat 2 teknologi lain yang tidak dipilih yaitu APON/BPON dan EPON/GEPON. Teknologi GPON ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi– teknologi serat optik pasif lain diantaranya GPON sudah mendukung aplikasi triple play, menghemat penggunaan serat optik, memiliki proteksi yang handal, dan juga memiliki bitrate hingga orde gigabit. Keuntungan ini akan sangat cocok diterapkan oleh PT Telkom, dimana pelanggan – pelanggannya yang membutuhkan bandwidth yang cukup besar.
Terus yang sekarang makai Layanan Indihome Milik Telkom Indonesia, apakah masih ada yang menggunakan Jaringan Kabel Tembaga ??
Jawaban gua adalah, Belum sepenuhnya menggunakan Fiber Optik, masih banyak User yang masih memakai Tembaga, karena dari Itu Telkom Indonesia mengadakan Project "Migrasi", yaitu dengan memigrasikan User2 yang masih menggunakan Tembaga ke Jaringan Kabel Fiber Optik, bersama dengan Telkom Akses.
1. Apakah Fiber To The Home itu menggunakan kabel fiber sampe ke rumah ?
Ya, kabel fiber di tarik sampe ke rumah, selanjutnya dari ONU atau yang biasa disebut dengan modem menggunakan kabel coaxial.
2. Teknologi apa yang digunakan Fiber To The Home ? Kenapa?
Telkom menggunakan teknologi GPON, karena GPON memiliki transfer rate yang lebih bagus dibanding dengan yang lainnya.
3. Adakah teknologi lain sebelum GPON yang digunakan ?
Ya ada, Telkom pernah menggunakan teknologi MSAN.
4. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan Fiber To The Home ?
Alat –alat yang dibutuhkan adalah Optical Line Termination(OLT), Optical Distribution Cabinet(ODC), Optical Distribution Point(ODP), Passive Splitter, Optical Network Unit(ONU).
Dengan melihat topologi jaringan FTTH yang ada di PT. Telkom,Tbk permasalahan atau kendala yang sering dihadapi adalah :
1. Merancang FTTH baru
Melakukan rancangan jaringan FTTH suatu komplek atau area yang belum pernah diinstalasi jaringan FTTH sebelumnya.
2. Jarak rumah ke STO
STO atau yang biasa disebut dengan Sentral Telepon Otomat, terletak di pusat – pusat Telkom di suatu kawasan. STO menyebarkan jaringan dengan splitter – splitter untuk dikirim ke ODC atau yang sering disebut RK (Rumah Kabel). Jarak yang dibutuhkan diusahakan tidak terlalu jauh, karena semakin jauh jaraknya maka semakin jauh kabel fiber optik yang diperlukan serta mempengaruhi redaman yang akan di hasilkan oleh kabel fiber optik tersebut.
3. Konfigurasi GPON
Konfigurasi GPON tidak terlalu sulit, konfigurasi GPON biasanya tergantung dari vendor – vendor yang digunakan tetapi jika terjadi kesalahan konfigurasi dalam pemasangan. Ini akan berakibat fatal, karena FTTH merupakan jaringan point to multipoint sehingga semua jaringan yang mengarah akan mengalami gangguan.
4. Proses maintenance
Proses maintenance biasa dilakukan ketika terdapat komplain dari pelanggan, terjadi putus kabel, jumlah redaman yang tiba – tiba meningkat.
5. Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk instalasi jaringan FTTH tidaklah sedikit, sehingga butuh persetujuan dari direktur perusahaan agar lancar dalam pembayarannya
perbandingan MSAN dan FTTH |
Desain Denah Kabel
Panjang kabel fiber yang dibutuhkan untuk Townhouse XYZ adalah fiber Blok A (merah) + Fiber Blok B (kuning) + Fiber Blok C (hijau) yaitu 186 meter.
TOPOLOGI
Topologi TownHouse XYZ |
Perhitungan Redaman
Perhitungan redaman untuk jaringan ini dibutuhkan karena dengan didapatkannya redaman yang sesuai dengan range yang ditentukan yaitu 15 – 28 dB maka jaringan tersebut bisa dikatakan bagus atau tidak akan terjadi gangguan secara teknikal dari media transmisi. Teknik perhitungan redaman yaitu dengan menggunakan cara desktop design. Untuk perhitungan ini dibutuhkannya analisis penentuan splitter karena redaman splitter yang dihasilkan sangat mempengaruhi perhitungan redaman ini.
Splitter yang akan dipasangkan disesuaikan dengan jumlah rumah yang akan dipasangkan splitter tetapi biasanya dilebihkan untuk backup. Total rumah yang ada pada Townhouse XYZ adalah 20 rumah jadi kami memilih splitter 1 : 4 sebanyak 6 buah karena jika memilih splitter 1 : 8 sebanyak 3 buah akan menghasilkan redaman yang lebih besar sehingga total redaman yang dihasilkan tidak sesuai dengan range yang sudah ditentukan.
Dari Topologi diatas dapat diketahui keterangan – keterangan sebagai berikut :
• Redaman Range = 15 – 26 dB
• Redaman Kabel = 0.5 dB/ KM
• Redaman Splice = 0.2 dB/ Sambungan
• Jarak Sambungan = 2 Km
• Jumlah Sambungan = 3 Buah
• Redaman Splitter 1 : 4= 6 dB
• Redaman Splitter 1 : 8= 11 dB
Rumus yang digunakan untuk menghitung redaman total seperti pada gambar dibawah ini:
Rumus Redaman Total |
KONFIGURASI
tahapan pertama konfigurasi adalah melakukan register ONU – ONU tersebut kedalam OLT yang digunakan
Register ONU A |
Setelah Semua ONU teregister tahap selanjutnya adalah memberikan service untuk setiap ONU – ONU yang terdaftar adapun daftar service yang ingin digunakan:
Tabel Layanan Pelangan |
Layanan Telpon ONU A |
Layanan Internet ONU A |
Baik buruknya jaringan Fiber To The Home tergantung akan redaman yang didapat pada saat instalasi di lapangan. Dengan standar redaman yang memiliki kualitas di range 15 – 28 dB. dan menurut gua masing2 provider memiliki standar Kualitas Redaman yang berbeda.
Indonesia Comnets Plus (ICON+)
nah denger Provider BUMN yang satu ini mungkin masih banyak encang ama encing yang baru denger atau bahkan belum tau sama sekali yak :') kawkwka.
itu loh ini anak Perusahaan dari PLN yang bergerak dalam bidang penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, atau orang IT sih biasa bilang ISP :v wkkwkw.
Perusahaan yang berdiri sejak tanggal 2 Oktober 2000 ini bergerak dalam bidang penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi PT PLN (Persero) dan publik.
Pertama gua kasih tau dulu, nih Layanan atau Produk yang ada di ICON+. ICON+ Sendiri hanya melayani jasa kepada user skala Corporate/ Perusahaan.
web Resmi: www.iconpln.net.id |
tapi karena kita bakal bahas salah satu Topologi yang trend di ICON+, maka dari itu kita bakal masuk ke Produk Milik icon+ yaitu ICONect.
di Icon+ sendiri sangat terkenal dengan Topologi E1 nya, yuk kita sedikit bahas apa sih itu ICONect.
Layanan ini merupakan solusi konektifitas yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Solusi yang diberikan berupa komunikasi data yang menghubungkan lokasi pelanggan di berbagai wilayah Indonesia. Jaringan end to end fiber optic akan menjamin kelancaran pertukaran informasi yang cepat dan aman sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Network Security
Keamanan jaringan yang sangat tinggi karena security jaringan menerapkan metode Address Space, Routing Separation dan Analisa pada Label Spoofing.
End to End Fiber Optic
media transmisi terbaik yang menghadirkan kehandalan jarinang serat optik yang berkualitas bila dibandingkan dengan media coaxial dan wireless.
Fast Delivery Services
Paling cepat dalam delivery time karena menggunakan Row dan tiang milik PLN yang sudah tersebar diseluruh daerah di Indonesia untuk menggelar jarinang fiber optik kabel samapai ke pelanggan.
Cakupan Wilayah Luas
Dengan jaringan yang dibangun secara ring terbentang luad diseluruh wilayah Jawa, Bali, Sumatera, NTB dan Sulawesi untuk kemudahan komunikasi data dan ifnormasi tanpa kendala.
IP VPN
IPVPN memberikan solusi jaringan penghubung bisnis untuk membentuk suatu jaringan Wide Area Network (WAN). Dengan berbasis teknologi IP MPLS yang memungkinkan sharing network untuk multiple user namun tetap bersifat private
Layanan IPVPN sangat sesuai bagi perusahaan yang memiliki kebutuhan untuk:
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi online selama 24jam ke sejumlah cabang dengan aplikasi yang beragam.
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi jaringan point to multipoint dari kantor pusat ke kantor-kantor cabangnya.
- Perusahaan yang selalu berhubungan dengan kantor pusat untuk aplikasi bisnis yang bersifat kritis.
Keunggulan:
1. Tingkat availability 99,5%
2. Media transmisi end to end fiber optic yang telah luas secara nasional.
3. Mendukung Triple Play (Voice, Video dan Data) berbasis IP untuk kemudahaan komunikasi pelanggan
4. Mendukung konfigurasi jaringan hub dan spoke untuk point to multipoint (P2MP) dan konfigurasi jaringan any to any (Full Mesh) untuk multipoint to multipoint (MP2MP).
5. Kemudahaan monitoring layanan melalui MRTG (Multi Router Traffic Grapher).
6. Bandwidth dapat digunakan dari kapasitas terkecil (mulai dari 64 Kbps).
Gambaran Topologi IPVPN milik ICON+ |
Solusi cerdas untuk jaringan koneksifitas berkafasitas besar.
Metronet memberikan solusi komunikasi data berbasiskan teknologi IP-MPLS layer 2 untuk menghubungkan lokasi point to point, point to multipoint, maupun multipoint to multipoint, layanan Metronet memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk dapat mengelola Wide Area Network (WAN) sendiri.
Layanan Metronet sangat sesuai bagi perusahaan dengan kebutuhan antara lain:
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi berkapsitas besar dari/ke DC atau DRC
- ISP & ASP yang membutuhkan koneksi dari/ke Indonesia Exchange (IIX).
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi Backhaul dari/ke Kantor Pusat dengan cabang/pabrik/gudang/toko.
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi untuk Backup System atau untuk kebutuhan intergrasi sistem IT antar departemen.
Keunggulan:
1. Menggunakan teknologi Gigabit Ethernet.
2. Memberikan tingkat keamanan tinggi dengan teknologi MPLS.
3. Tingkat availability 99%.
4. Media transmisi end to end fiber optic yang telah tergelar luas secara nasional.
5. Mendukung konfigurasi jaringan point to point, point to multipoint, dan multipoint to multipoint.
6. Mengadopsi standar Metro Ethernet Forum (MEF).
7. Kemudahaan monitoring layanan melalui MRTG (Multi Router Traffic Grapher).
8. Memiliki tingkat latency yang rendah <30ms* dan tinggak throughput yang terjamin >90%*.
Gambaran Topologi Metronet milik ICON+ |
Clear Channel
Teknologi konektivitas premium yang bersifat private dan dedicated.
Layanan Clear Channel memberikan solusi komunikasi premium berkecepatan tinggi dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Layanan Clear Channel berbasiskan teknologi SDH bersifat Clear (non protocol), private (end to end own) dan dedicated (non sharing) sehingga memiliki tingkat privilage dan keamanan yang tinggi. ICON+ juga dapat memberikan solusi Ethernet over SDH (EoS) yang menawarkan solusi komunikasi dengan interface Ethernet.
Layanan ini sangat tepat bagi perusahaan/operator yang membutuhkan koneksi point to point berkapasitas bandwidth besar dengan tingkat privasi dan keamanan yang tinggi, misalnya menghubungkan MSC ke BSC operator seluler atau menghubungkan DC ke DRC Bangking.
Keunggulan :
1. Dibangun dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jalur (core) tersendiri (dedicated line point-to-point).
2. Jaminan service level agreement sebesar 99,90%.
3. Sistem intekoneksi menggunakan standard G.703 untuk kapasitas E1 dan standard G.708, G709, 957 untuk kapasitas STM-N
4. Symetrical link capacity of n x 2 Mbps / E1 (each directions).
untuk Detail layanan/Produk ICON+ bisa lu liat aja di web Resminya www.iconpln.net.id .
untuk berdasarkan Material Fiber Optik Terminalnya hampir semua Provider sama kok. mungkin Material seperti JoinBox, ODP, ODC, Closure, nya saja yang berbeda.
atau dari segi settingan Perangkat nya juga hehehe.
Peta Jaringan PT. ICON+
dah dulu ye Pembahasan Topologi Jaringan Fiber Optik yang ada di 2 Perusahaan Provider milik BUMN kali ini >3< .
hehehe minimal bisa berguna buat lu pade, atau bisa cuma di jadiin Refrensi aje, kali aja minat terjun ke jaringan Kabel Fiber Optik.
atau mungkin laen kali gua bakal bahas Lebih dalem seputar Konfigurasi, Setting , Fiber Optik Kable dan Fiber Optik Terminal / Perangkat2 jaringannya lebihh Detail :D
Untuk baca2 tentang artikel berlabel Fiber Optic Cable dan Fiber Optic Terminal bisa kalian klik disini
bila yang baca artikel gue ini ada yang berprofesi sebagai MOD, ARA/helpdesk , Teknisi FO divisi gangguan/Aktivasi/Pemeiharaan, EOS, NOC, Tolong dikoreksi lagi teori pada artikel gua akwkaw.
seperti yang gua bilang diatas: semua yang bakal gua ulas di blog ini, ini berdasarkan Pengalaman Lapangan yang gua dapat yak, jadi maaf bila nantinya ada kesalahan di Teori
^_^
Note: "jangan suka ngeluh kalo inet tiba2 Down, positif aja mungkin sedang terjadi Gangguan/Maintance, client memang Raja, tapi gangguan jaringan FO gak segampang lu bayar nyawa Teknisi."
Sekian yak hehehe, nanti bakal gua sempetin untuk bahas TOPOLOGI Jaringan Fiber Optik yang lagi trend di era sekarang, yang di pakai oleh perusahaan Internet Service Provider di Indonesia.
owh iya, Bila ada Link atau gambar pada Artikel Blog ini ada yang rusak/Mati, harap lapor disini
Stay Cool and Keep ./Crotz , gaes <(")
bila ada kesalahan mohon di maafkan dan dibenarkan di kolom komentar kak.
bila ada kritik, dan pertanyaan langsung aja kak ke wall fanspage kami: TKJ CYBER ART
Nue cuma niat untuk Share Tutorial, yg bertujuan utk membantu para pemula kek Nue :')
Sekian dan semoga bermanfaat .. terimakasih
./Nuenomaru
Di Dunia Konfig, Menurut gua, OSI Layer adalah Jantung dari Sebuah Jaringan |
Visit and follow :
FP : TKJ Cyber Art
G+ : TKJ Cyber Art
youtube : TKJ Cyber Art
BBM : C0018D1A2
Line : http://line.me/ti/p/%40hjl8740i
3 comments
tambahin dong min ulasan utk icon+nya,
Informasi yg berguna banget Bos bagi orang awam kaya ane. Makasih pencerahannya.
Bos di tempat ane kenapa ga ada jaringan fo? Lokasi ane di depok..
EmoticonEmoticon